Modul surya salah satu komponen PLTS -- Sumber: pexels.com |
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan salah satu energi alternatif yang tergolong masih minim pemanfaatanya. Dari 207,8 GW pontensi surya di Indonesia yang termanfaatkan hanya sebesar 0,1%. PLTS juga merupakan potensi terbesar dibandingkan dengan Energi Baru Terbarukan (EBT) lainnya. Kira-kira apa saja sih komponen penyusun PLTS tersebut?
Komponen penyusun PLTS terdiri dari modul surya, Solar
Charge Controller (SSC), inverter, struktur penyangga, baterai, kotak
penghubung, inverter baterai, panel distribusi, kabel listrik, penangkal petir
dan pyranometer. Uraian singkat mengenai komponen-komponen tersebut dapat
dilihat berikut :
1. Modul Surya
Modul surya merupakan komponen utama dan terpenting dalam
PLTS yang merupakan komponen pengkonversi panas matahari menjadi listrik dengan
efek photovoltaic. Ada dua jenis modul surya yang paling sering digunakan di
Indonesia yaitu mono-crystalline (mono c-Si) dan poly-crystalline (poly c-SI).
Kelebihan modul mono-crystalline memiliki efisiensi terbesar yakni sebesar
15-20%, hemat ruang, dan memiliki daya paling tahan lama. Sedangkan, poly-crystalline
memiliki kelebihan dalam hal proses yang sederhana dan membutuhkan biaya yang
lebih rendah.
2. Solar Charge Controller (SSC)
Solar Charge Controller (SSC) berfungsi untuk mengatur
pengisian daya baterai. Fungsi utamanya yaitu untuk mengatur baterai dari pengisian
yang berlebihan dan pengisian yang mendalam sehingga komponen yang satu ini
penting ada untuk memastikan baterai bisa mendapatkan umur pakai yang panjang.
3. Inverter
Inverter berguna mengubah daya DC dari panel surya atau
baterai menjadi daya AC yang disesuaikan dengan tegangan listrik dari utilitas
dan beban AC. Inverter PV terpusat biasa digunakan pada PLTS berkapasitas
besar, sedangkan pada pembagkit listrik yang berkapasitas kecil lebih baik
menggunakan inverter PV tersebar (string) dikarenakan fleksibilitas dan
keandalanya.
4. Struktur Penyangga
Kondisi tempat pemasangan harus diperhatikan saat memilih
rangka yang akan digunakan seperti kondisi dekat laut yang korosif diperlukan
bahan yang tahan korosi. Struktur rangkaian juga harus dirancang dan
diperkirakan agar dapat menahan beban angin serta berat dari modul surya itu
sendiri. Tempat dimana struktur akan dipasang juga harus diperhatikan sudut
kemiringannya agar mendapatkan penyinaran yang optimal.
5. Baterai
Baterai merupakan komponen termahal sekaligus titik terlemah
PLTS. Biasanya baterai merupakan komponen yang pertama kali rusak bila tidak
dirawat dan digunakan dengan baik. Setiap jenis baterai memiliki karakterikstik
yang berbeda-beda. Terdapat empat varian utama yaitu Lead – Acid, Lithium –
Ion, Nickel – Cadmium, dan Flow Battery. Namun, yang paling sering digunakan
yaitu baterai asam timbal atau Lead – Acid dikarenakan harga murah dan dapat
diandalkan.
6. Kotak Penghubung
Berfungsi untuk menghubungkan rangkaian (string) secara
paralel, termasuk sekring atau pemutus sirkuit miniatur (MCB). Selain itu juga
berfungsi sebagai pemutus / isolator arus DC utama dan unit proteksi terhadap
petir / lonjakan tegangan.
7. Panel Distribusi
Panel yang menggabungkan input/output dari beberapa SSC,
bank baterai, dan baterai inverter.
8. Kabel Listrik
Kabel yang digunakan pada PLTS ada dua yaitu kabel AC dan
kabel DC. Pada umumnya kabel yang digunakan terhubung pada jaringan sisi
tegangan AC (terhubung jaringan listrik PLN atau jaringan mini di sisi tegangan
AC) memiliki spesifikasi dan jenis yang sama dengan kabel pada instalasi
listrik tegangan rendah lainnya.
9. Penangkal Petir
Suatu sistem eksternal yang berfungsi untuk melindungi
sambaran langsung. Penangkal pertir atau konduktor petir menarik dan
menyalurkannya ke tanah/bumi.
10. Pyranometer
Suatu alat yang digunakan untuk mengukur iradiasi global
yang terdiri dari iradiasi langsung dan iradiasi hambur. Iradiasi merupakan
radiasi matahari dalam rentang waktu tertentu dengan satuan kilowatt-jam per
meter persegi.
Itulah komponen-komponen yang harus tersedia dalam
pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Namun demikian, dari
kebanyakan komponen PTLTS, baterai merupakan komponen termahal dan menjadi
titik terlemah bagi PLTS terkhusus PLTS off-grid.
Menjadi titik terlemah dikarenakan saat ini harganya masih
mahal, kemudian merupakan komponen yang pertama kali rusak jika tidak digunakan
dengan baik dan benar. Serta harus memiliki perhatian ekstra terkait
penangganan perawatan baterai itu sendiri jika tidak, maka harus membeli
baterai yang baru yang tentunya merogoh pendanaan lagi.
Di Indonesia umunya baterai masih di impor dari luar negeri
dan belum ada satupun manfaktur dalam negeri. Sehingga sangat sulit dicari dan
harganya pun sangat mahal untuk baterai dengan kualitas tinggi. Salah satu
material yang digunakan untuk pembuatan baterai adalah Nikel.
Beruntungnya Indonesia memiliki lebih dari separuh cadangan
nikel dunia yaitu sekitar 52% dari total cadangan nikel yang ada di bumi (ESDM,
2020). Pada tahun 2019 indonesia juga menduduki peringkat pertama dalam hal
produksi nikel dunia yakni sebesar 800.000 ton (ESDM, 2020) mengalahkan negara
Tiongkok yang biasa mengungguli setiap sektor.
Beberapa bulan lalu juga ramai diperbincangkan mengenai
Tesla yang digadang akan berinvestasi dan membangun pabrik baterai di
Indonesia. Namun cukup disayangkan Tesla malah memilih India dan Australia.
Mungkin ini strategi Tesla agar bisa mendapatkan nikel Indonesia dengan harga
murah nantinya atau memang kondisi di lapangan yang tidak memungkinkan.
Di sisi lain, Indonesia juga memiliki cadangan pasir silika
yang berlimpah sekitar 24,2 Milyar ton Pasir Kuarsa dan 3,2 Milyar ton Kuarsit
(Badan Geologi 2018) yang tersebar hampir di seluruh Indonesia. Pasir silika
inilah yang nantinya akan diolah menjadi silikon yang merupakan bahan dasar
pembuatan modul surya.
Hal-hal inilah yang seharusnya benar-benar dimanfaatkan oleh
Indonesia dan hal tersebut juga merupakan kesempatan emas bagi Indonesia dimana
sedang diberikan bonus demografi yang melimpah.
Bila hal tersebut terwujud bisa jadi Indonesia mempunyai
produksi modul surya dan baterai secara terintegrasi serta akan memimpin sektor
energi di bidang panel surya mengalahkan negara-negara lain.
Sumber: https://kumparan.com/ahyar-1630197550923754056/baterai-komponen-terlemah-dan-termahal-plts-sampai-incaran-tesla-1wZRnxpaQSw/full
No comments:
Post a Comment