RNI kembangkan biomassa napier grass atau biasa disebut
rumput gajah sebagai bahan baku biofuel. (Foto: RNI) |
Biomassa adalah istilah yang digunakan untuk menyebut semua senyawa organik yang berasal dari tanaman budidaya, alga, dan sampah organik. Biomassa dapat dijadikan sumber energi alternatif dengan bahan baku yang dapat terbarukan.
Di saat energi yang berasal dari fosil seperti minyak bumi
dan batubara mulai menipis cadangannya, banyak negara berusaha mengembangkan
energi terbarukan atau energi alternatif. Energi terbarukan memiliki potensi
besar untuk dikembangkan dalam jangka panjang.
Biomassa memiliki kemiripan seperti energi fosil yang
berasal dari makhluk hidup. Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan
melalui proses fotointetik, baik berupa produk atau buangan. Contohnya adalah
tanaman, pohon, ubi, rumput, kotoran ternak, tinja, limbah pertanian, dan
sebagainya.
Untuk lebih rinci, berikut ini penjelasan mengenai definisi
biomassa beserta jenis-jenisnya yang dapat Anda pahami, yang telah dirangkum
oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (19/9/2021).
Definisi Biomassa
Urin akan dikumpulkan pada tumpukan rami yang nantinya
dijadikan pupuk kompos (dok. YouTube Richard de Vries/
https://youtu.be/guKTI8Ds8dU/ Brigitta) |
Biomassa adalah bahan yang berasal dari makhluk hidup,
termasuk tanaman, hewan dan mikroba. Menjadikan biomassa
sebagai sumber untuk memenuhi berbagai kebutuhan menjadi sangat menarik sebab
biomassa merupakan bahan yang dapat diperbaharui.
Biomassa adalah energi yang dibuat untuk bahan bakar yang
didapat dari sumber alami yang dapat diperbaharui. Energi biomassa bisa menjadi
solusi bahan bakar yang selama ini tidak dapat diperbaharui dan mencemari
lingkungan hidup.
Biomassa yang dijadikan sumber energi umumnya adalah limbah
setelah diambil produk primernya dan nilai ekonomisnya rendah. Kelebihan sumber
energi biomassa adalah terbarukan sehingga dapat menyediakan sumber energi
secara berkelanjutan.
Penggunaan limbah menjadi bahan bakar akan memberikan tiga
keuntungan yaitu peningkatan efisiensi energi secara keseluruhan, penghematan
biaya dan mengurangi tempat penimbunan sampah terutama di perkotaan yang
lahannya lebih sempit dibanding pedesaan.
Salah satu cara untuk menghasilkan energi lewat biomassa
adalah dengan membakarnya. Meski demikian, biomassa dapat pula dikonversi atau
diubah menjadi bentuk lain seperti gas metana (biogas), ethanol, dan biodiesel.
Ethanol dan biodiesel bahkan dapat dipakai untuk bahan bakar (biofuel) alat
transportasi.
Jenis-jenis Biomassa
Sampel biodiesel B0, B20, B30, dan B100 dipamerkan saat uji
jalan Penggunaan Bahan Bakar B30 untuk kendaraan bermesin diesel di Kementerian
ESDM, Jakarta, Kamis (13/6). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho) |
Berikut ini ada beberapa jenis-jenis biomassa adalah :
1. Biogas
Jenis biomassa adalah biogas. Biogas merupakan biomassa
berupa gas metana. Gas ini muncul akibat terjadinya fermentasi anaerobik (tanpa
udara) dari bakteri methan atau bakteri anaerobik. Sampah-sampah yang memiliki
bahan organis (biomassa) akan diurai oleh bakteri sehingga memunculkan gas
metana. Gas metana sangat peka terhadap api seperti halnya gas alam dari dalam
bumi. Oleh sebab itu, gas metana dapat dipakai sebagai sumber energi panas
dengan membakarnya. Penggunaan di rumah tangga, dapat dipakai bahan bakar
kompor gas melalui penyaluran ke pipa dari sumber penampungan gas. Proses
pembentukan gas metana dapat terjadi secara alamiah. Misalnya di tumpukan
sampah yang berisi bahan organik, berpeluang tinggi tercipta gas metana saat
penguraian. Selain dari sampah organik tumbuhan, gas tersebut dapat pula
tercipta dari limbah hewan ternak atau limbah pertanian.
2. Ethanol
Selanjutnya, jenis biomassa adalah ethanol. Ethanol
merupakan bahan bakar alkohol yang terbuat dari gula. Gula ini diambil dari
tanaman seperti jagung, gandum, dan kentang. Cara yang paling sering digunakan
untuk membuat ethanol yaitu dari memakai ragi dalam melakukan fermentasi gula
melalui zat tepung pada jagung. Selain jagung, tanaman lain yang dapat dipakai
sebagai bahan baku ethanol adalah gandum, padi, bunga matahari, kentang, tebu,
dan gula bit. Di sejumlah negara, gula bit dan tebu sering dipakai menjadi
bahan baku ethanol. Percobaan terbaru menemukan, ethanol dapat diperoleh dengan
mengeluarkan selulosa pada serat kayu (cellulosic ethanol). Proses ini
memungkinkan pembuatan ethanol yang berasal dari pohon, rumput, dan sampah tanaman
palawija. Penggunaan sebagai bahan bakar alat transportasi, ethanol umunya
dicampur dengan bensin yang kemudian campurannya disebut gasohol. Campuran
tersebut dapat mengurangi emisi karbon monoksida dan polutan beracun pada
bensin.
3. Biodiesel
Berikutnya, jenis biomassa adalah biodiesel. Biodiesel
adalah bahan bakar terbarui yang dapat dipakai untuk bahan bakar mesin diesel.
Bahan bakunya dari minyak tumbuh-tumbuhan seperti sawit, kelapa, jarak pagar,
atau kapuk. Bisa pula, biodiesel diproduksi menggunakan bahan dari lemak
binatang dan lemak lainnya. Biodiesel umumnya dicampurkan bersama minyak
diesel. Perbandingan campurannya 2 persen (B2), 5 persen (B5), atau 20 persen
(B20). Meski begitu, biodiesel dapat pula diterapkan penggunaannya sampai 100 persen
tanpa campuran. Keuntungan penggunaan biodiesel yaitu memiliki kandungan sulfur
rendah. Polutan udara juga lebih sedikit dan asap bangan menjadi tidak terlalu
hitam. Bau gas buangan yang dihasilkan lebih baik.
Manfaat Biomassa Dalam Kehidupan Sehari-hari
Keuntungan yang dapat kita peroleh dalam penggunaan atau
pemanfaatan energi biomassa dalam kehidupan kita selain sebagai energi
terbarukan dan sebagai sumber energi,mempunyai keuntungan lainnya yakni digunakan
sebagai bahan bakar nabati,penghasil devisa negara,meningkatkan kualitas
air,meminimalisir limbah organik ,mengurangi polusi udara dan ketergantungan
terhadap bahan bakar fosil.Dari segi keuntungan pemanfaatan energi biomassa
bisa disimpulkan resiko pencemaran lingkungan dapat diminimalisir oleh adanya
energi biomassa.
Contoh dari Energi Biomassa
Ilustrasi pohon, hutan. (Photo by Arnaud Mesureur on
Unsplash) |
Berikut adalah berbagai contoh dari energi biomassa,
diantaranya:
1. Biogas
Biogas merupakan jenis energi alternatif yang diproduksi
melalui pemecahan bahan organik, seperti pupuk kandang, kotoran manusia,
material tanaman dan lainnya. Cara membuat biogas adalah semua bahan organik
tersebut diuraikan melalui proses fermentasi dengan menggunakan bantuan
mikroorganisme anaerobik untuk menghasilkan gas metana dan karbon
dioksida. Gas yang dihasilkan dari proses ini dapat dimanfaatkan untuk
menyalakan kompor, pembangkit listrik dan juga sebagai pemanas.
2. Kayu
Kayu juga merupakan contoh dari energi biomassa. Kayu
yang dibakar dan digunakan sebagai bahan bakar adalah bentuk sederhana dari
biomassa dengan menggunakan kayu. Energi panas yang dilepaskan oleh kayu
tersebut digunakan untuk menghasilkan panas, memasak dan masih banyak lagi. Tak
hanya itu saja, dalam skala besar kayu juga digunakan untuk produksi listrik,
seperti pembangkit listrik tenaga uap.
Meskipun begitu, jenis energi alternatif ini
memiliki sejumlah kekurangan, seperti pembakaran kayu dengan emisi karbon
dioksida dapat menyebabkan efek rumah kaca. Namun jangan khawatir, karena
hal ini juga dapat disiasati dengan cara menanam lebih banyak pohon. Sehingga
dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer bumi.
3. Limbah Pertanian
Limbah pertanian juga dapat digunakan untuk produksi energi
biomassa. Limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk energi ini adalah
kotoran ternak, ampas tebu dan juga jerami. Limbah-limbah tersebut dapat diolah
menjadi bahan bakar untuk menghasilkan listrik dan juga panas.
4. Tanaman Energi
Contoh dari energi biomassa selanjutnya adalah tanaman
energi. Hingga saat ini terdapat tanaman energi yang ditanam secara komersial
sebagai sumber energi. Tanaman tersebut diantaranya adalah rami, jagung, gandum
dan juga kedelai. Tanaman-tanaman tersebut memang sengaja di tanam dalam skala
besar untuk menghasilkan bahan bakar, seperti propanol, bio-diesel, butanol dan
juga etanol.
Sumber: https://hot.liputan6.com/read/4661988/biomassa-adalah-senyawa-organik-pahami-definisi-dan-jenis-jenisnya
No comments:
Post a Comment