Nampaknya dunia sepakat bahwa mobil listrik merupakan wajah
masa depan otomotif dunia. Dari hari ke hari produk mobil elektrifikasi
semakin menjamur di berbagai belahan dunia. Artinya pemakaian baterai akan
semakin besar dari waktu ke waktu dan limbah baterai EV akan jadi persoalan
selanjutnya bagi warga bumi.
Mungkin terdengar sedikit prematur, namun nampaknya
persoalan ini sudah dipikirkan jalan keluarnya. Salah satunya dengan membuat
berbagai hal yang berhubungan dengan daur ulang baterai.
Salah satunya dilakukan Hyundai yang telah nota kesepakatan
degan OCI Solar Power, salah satu pengembang energi surya skala utilitas
terbesar di Texas. Selain itu pabrikan Korsel ini juga meneken kontrak dengan
CPS Energy, perusahaan listrik dan gas ala terbesar milik pemkot Texas. Tujuannya
untuk melakukan pengujian baterai EV untuk digunakan kembali sebagai penyimpang
energi matahari.
Seperti dikutip carscoops.com, Ketiganya akan memasang
sistem penyimpanan energi yang dikembangkan oleh Hyundai pada September 2022.
Kemudian akan menganalisis data dari proyek dan membagikannya satu sama lain.
“CPS Energy telah menjadi pemimpin visioner untuk proyek
surya di Texas. Dan sekarang, hampir 10 tahun setelah kami mulai mengembangkan
solusi solar dan penyimpanan di Texas, kami meningkatkan permainan energi hijau
kami,” kata Charles Kim, CEO OCI Solar Power. “Kolaborasi baru antara Hyundai
Motor Group, CPS Energy, dan OCI Solar Power ini, akan menjadikan kami salah
satu yang pertama mempelajari kinerja dan manfaat biaya dari penggunaan ulang
baterai EV,” sambungnya.
Sebagai gambaran, baterai EV akan secara berkala mengalami
penurunan kinerja seiring dengan waktu dan penggunaan. Pada batas tertentu
semisal setelah pemakaian 10 tahun akan kehilangan efisiensi dan tidak lagi
ekonomis dalam pemakaiannya. Namun berdasar pengamatan, baterai ini masih cukup
baik untuk digunakan sebagai penyimpanan energi yang diambil dari panel surya.
“Hyundai Motor Group akan memverifikasi kemungkinan dan
efektivitas bisnis ini di pasar Amerika Utara melalui kemitraan ini,” kata Jae
Hyuk Oh, Wakil Presiden Grup Pengembangan Bisnis Energi Hyundai Motor Group.
“Grup berencana untuk memperluas bisnis solusi energinya melalui pencangkokan
energi hidrogen ke sistem baterai, dan memberikan fleksibilitas terhadap
volatilitas energi di pasar listrik AS,” imbuhnya.
Langkah Hyundai ini memang bukanlah yang pertama, sebelumnya
Volkswagen telah mencari cara untuk daur ulang penggunaan baterai EVnya. Bahkan
berdasarkan data dari pabrikan Jerman itu, proses recycle ini dapat menghemat
1.3 juta ton Co2 per unit baterai assy.
No comments:
Post a Comment