Ilustrasi perubahan iklim © ESG Clarity |
Dunia tengah dihadapi dengan dengan hadirnya fenomena
perubahan iklim. Seluruh negara saat ini sedang melakukan berbagai upaya, untuk
meminimalisasi dampak yang kemungkinan timbul akibat perubahan iklim.
Sebagaimana yang kita tahu, dampak dari perubahan iklim ini
sangatlah serius. Mulai dari turunnya salju di Gurun Sahara, pencairan es di
Kutub Utara dan Selatan yang semakin cepat, hingga suhu bumi yang semakin
hangat. Hal ini menunjukkan bahwa bumi mengalami perubahan, dan memperlihatkan
fenomena-fenomena baru yang tak sewajarnya.
Kawan juga bisa melihat adanya dampak perubahan iklim pada
kuartal pertama tahun 2020 di Indonesia. Sejumlah daerah di Indonesia terendam
banjir, bahkan bencana tanah longsor yang tak hanya merenggut harta tetapi juga
nyawa.
Bahkan baru-baru ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) mencatat telah terjadinya 131 bencana alam di Indonesia pada Juli 2021
kemarin. Dengan rincian, 53 kali banjir, 42 kali kebakaran hutan dan lahan, 22
kali angin puting beliung, 11 kali tanah longsor, serta satu kali gempa dan
satu kali kekeringan.
Negara di seluruh dunia tentunya tidak tinggal diam
menanggapi hal ini. Pada 2015 lalu, sejumlah 171 negara berkomitmen untuk
menghentikan peningkatan suhu bumi agar tidak lebih dari 2 derajat celcius.
Kemudian, dalam Perjanjian Paris juga tertuang pencegahan perubahan iklim
dengan pembentukan komitmen bersama Nationally Determined Contribution (NDC)
periode 2020—2030.
Di Indonesia, pemerintah bergerak dengan cepat untuk
mengeluarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016, tentang Pengesahan Paris
Agreement To The United Nations Framework Convention On Climate Change.
Upaya Indonesia dalam menangani perubahan iklim
Ilustrasi perubahan iklim | Foto: UNEP |
Permasalahan perubahan iklim menjadi salah satu fokus utama
Presiden Joko Widodo dan pemerintah Indonesia. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi
Climate Adaptation Summit (KTT CAS) 2021, Presiden Jokowi menyerukan empat
langkah strategis dalam menangani perubahan iklim.
Pertama, memastikan seluruh negara berkontribusi bagi
penanganan perubahan iklim. Kedua, menggerakkan potensi masyarakat untuk
menumbuhkan kesadaran dalam menangani dan melakukan aksi terkait perubahan
iklim.
Ketiga, penguatan kemitraan global dengan memprioritaskan
kerja sama peningkatan kapasitas dalam menghadapi perubahan iklim bagi
negara-negara di kawasan Pasifik. Keempat, terus melanjutkan pembangunan hijau
agar menjadikan dunia yang lebih baik.
Selain itu, Indonesia juga telah melakukan berbagai upaya
dalam menangani perubahan iklim yang terjadi. Berikut beberapa upaya yang sudah
dilakukan Indonesia.
1. Target penurunan gas rumah kaca
Pemerintah mencanangkan target penurunan gas rumah kaca
(GRK) dalam NDC Indonesia. Rincian penurunannya sebesar 29 persen dengan upaya
sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional hingga 2030.
2. UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
RPJMN
Pemerintah memasukkan adaptasi perubahan iklim dalam UU
Perlindungan dan Pengelolaan, serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020—2024. Dalam RPJMN, pemerintah menargetkan tiga adaptasi
perubahan iklim.
Pertama, mengurangi kerentanan sekitar 30—40 persen dengan
mengelola risiko perubahan iklim melalui peningkatan kapasitas sosial, ekonomi,
dan perikehidupan.
Kedua, mendukung program adaptasi perubahan iklim dalam
berbagai sektor pembangunan pada sedikitnya 17 kementerian atau lembaga dan 60
persen kabupaten atau kota.
Ketiga, meningkatkan layanan jasa freshwater
ecosystem pada 15 daerah aliran sungai (DAS) dan danau di kabupaten atau
kota.
3. Membentuk Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup
Badan ini dibentuk untuk mengelola dana yang berasal dari
dalam negeri, internasional, hingga sektor swasta untuk pengelolaan lingkungan
hidup dan pengendalian perubahan iklim. Selain itu, juga memberikan
perlindungan kepada lingkungan hidup.
Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) berfungsi
untuk memobilisasi pendanaan, baik yang sifatnya restorasi, konservasi dan
pencegahan. BPDLH melengkapi upaya Indonesia dalam kerja nyata pengendalian dan
penanganan perubahan iklim.
Dalam melakukan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,
tentunya membutuhkan dana yang sangat banyak. Maka dari itu, BPDLH dibentuk
untuk mengoptimalkan upaya pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup
tersebut.
4. Pemulihan Ekonomi Nasional dan Food Estate
Penanaman mangrove | Foto: liputan6 |
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Food Estate
merupakan inisiatif pemerintah dalam meningkatkan ketahanan nasional terhadap
dampak perubahan iklim dan pandemi COVID-19.
Pemerintah melakukan pengembangan 15 agroeduwisata berbasis
hortikultura, menggenjot budi daya ramah lingkungan melakukan gerakan
pengendalian massal, serta mengajak petani mengurangi penggunaan pestisida
kimia.
Selain itu, pemerintah juga gencar dalam upaya penanaman.
Seperti, penanaman mangrove dalam rangka peningkatan ketahan pangan melalui
Food Estate. Kemudian, penanaman kembali lahan-lahan kritis, memperbanyak hutan
kota, dan ruang terbuka hijau.
5. Penerbitan Green Bonds
Pendanaan menjadi isu penting dalam mengatasi perubahan
iklim dalam menjalankan program-program dan target yang sudah dicanangkan.
Salah satu inovasi yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan
adalah penerbitan surat utang negara berbasis program hijau. Green Bonds ini
hanya dialokasikan untuk membiayai proyek atau kegiatan bisnis yang peduli
terhadap kelestarian atau tidak merusak lingkungan hidup.
Bahkan, di tengah pandemi COVID-19, green bonds Indonesia
menerima kelebihan sebanyak 3,5 kali lipat. Hal ini menunjukkan bahwa investor
sangat mendukung perubahan progresif Indonesia dalam sektor energi yang lebih
ramah lingkungan.
Dalam melakukan menghadapi perubahan iklim, tentunya tak
dapat dilakukan pemerintah sendiri. Diperlukannya kolaborasi dari berbagai
bidang dalam penangananya. Untuk itu, Kawan dapat ikut bergabung dalam
diskusi "Kolaborasi
Hadapi Perubahan Iklim Indonesia".
Diskusi akan dilaksanakan pada Kamis, 30 September 2021 pukul 09.30 sampai 11.30 WIB. Acara akan disiarkan melalui seluruh kanal media sosial GNFI. Mari bersama #LestarikanKebaikan Indonesia bersama Festival Negeri Kolaborasi.
Sumber: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/09/28/melihat-berbagai-upaya-indonesia-dalam-menangani-perubahan-iklim
No comments:
Post a Comment