Kondisi banjir di Jalan Arut dekat Sungai Kahayan Palangka Raya |
Ahli Bidang Kehutanan dan Lingkungan Universitas Palangka
Raya, Hendrik Segah menilai, perubahan iklim memiliki peran dalam musibah
banjir yang melanda beberapa wilayah di Kalteng.
"Penyebab bencana banjir yang telah melanda sebagian
besar wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam beberapa pekan terakhir, salah
satunya adalah perubahan iklim yang terjadi secara global," sebut Hendrik.
Menurut dia, seharusnya bulan Juni-Agustus Kalteng mengalami
musim kemarau, karena angin yang berhembus dari Australia memiliki sifat kering
atau tidak banyak mengandung air hujan.
"Tetapi yang terjadi saat ini justrus sebaliknya. Hal
ini bisa terjadi karena terjadinya perubahan iklim secara global,” tambahnya.
Hendrik mengatakan, perubahan iklim yang akhirnya memicu
curah hujan yang tinggi, akhirnya berdampak dengan terjadinya banjir disejumlah
daerah. Hal itu merupakan akibat, tidak mampunya alam di Kalteng beradaptasi
dengan perubahan iklim yang saat ini terjadi.
“Saya tidak berani menyebut bencana ini terjadi karena
rusaknya alam kita, karena fenomena perubahan iklim terjadi secara luas,
sehingga tidak bisa hanya melihat Kalteng, atau bahkan Indonesia melainkan
dunia," tuturnya.
Hal itu, lanjutnya, terlihat dari banjir yang tidak hanya
melanda Kalteng, tetapi juga di Samarinda dan daerah lain juga, bahkan sampai
di Singapura dan Amerika turut mengalami hal yang sama. (HERMAWAN DP/B-7)
Sumber: https://www.borneonews.co.id/berita/235304-pengamat-lingkungan-perubahan-iklim-salah-satu-penyebab-banjir-di-kalteng
No comments:
Post a Comment