Ilustrasi panel surya atap.(PIXABAY/ELISEO CABRERA) |
PT Pertamina (Persero) berupaya menambah jumlah SPBU yang
menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap atau panel surya.
Selain mendukung transformasi energi, hal ini dilakukan
untuk memberikan penghematan pada operasional SPBU.
Pemasangan panel surya tersebut akan dilakukan oleh
Pertamina NRE sebagai subholding Pertamina.
"Pertamina mendukung upaya pencapaian net zero
emission," kata Chief Executive Officer Pertamina NRE, Dannif Danusaputro,
dalam keterangannya, Selasa (14/9/2021).
Dannif mengatakan, Pertamina menargketkan pemasangan panel
surya di 5.000 SPBU. Target tersebut berpotensi menghemat anggaran operasional
dari biaya listrik hingga Rp 4 miliar per tahun.
Ia menjelaskan, potensi penghematan tersebut merupakan
asumsi apabila 5.000 SPBU memasang PLTS dengan kapasitas 5 kWp. Adapun setiap
pemilik SPBU berpotensi mendapatakan penghematan hingga Rp 1 juta per bulan
atau Rp 12 juta per tahun dari pemasangan panel surya dengan kapasitas
tersebut.
"Pemasangan PLTS di 5.000 SPBU diperkirakan berpotensi
menurunkan emisi sebesar 34.000 ton karbon dioksida per tahun," ujarnya.
Penghematan yang diterima dari pemilik SPBU berasal dari
pengurangan tagihan listrik PT PLN (Persero), dengan sistem on grid yang
dioperasikan.
"Dengan semakin berkembangnya teknologi serta
meningkatnya skala ekonomi, diproyeksikan biaya pemasangan PLTS akan menjadi
kompetitif dibandingkan dengan pembangkit listrik berbasis bahan bakar
fosil," tutur Dannif.
Selain itu, Dannif mendorong pemilik SPBU untuk menggunakan
panel surya, sebab operasional dan perawatan pembangkit ini relatif mudah.
Dengan demikian, tidak banyak biaya perawatan yang perlu dikeluarkan ke
depannya.
"Aspek HSSE menjadi prioritas utama dalam bisnis Pertamina sehingga proses konstruksi PLTS dipastikan aman," ucapnya.
Sumber: https://money.kompas.com/read/2021/09/14/171549026/pertamina-targetkan-5000-spbu-gunakan-panel-surya-untuk-hemat-listrik
No comments:
Post a Comment