Dampak perubahan iklim di Indonesia (Sumber gambar:
Science.org) |
Dikutip melalui ditjenppiklhk.go.id, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Kerangka Kerja Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change atau UNFCCC), mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan iklim yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah kompoisi dari atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada periode waktu yang dapat diperbandingkan.
Dampak perubahan iklim tidak main-main.
Karena dapat mengganggu kelangsungan makhluk hidup yang ada di Bumi, tidak
terkecuali manusia. Dilansir melalui harianhaluan.com,
dampak perubahan iklim yang terjadi
meliputi krisis sumberdaya alam, meningkatkan wabah penyakit, mengganggu
kesehatan manusia, dan ancaman kelaparan.
Indonesia merupakan
negara yang tidak akan lolos dari dampak perubahan iklim. Terdapat berbagai
dampak yang akan dirasakan masyarakat Indonesia akibat perubahan iklim. Dilansir melalui
beberapa sumber, diantaranya adalah:
Gelombang Panas Ekstrem
Dilansir melalui Kompas.com, berdasarkan catatan penelitian
di Journal of Geophysical Reasearch, Atmospheres oleh para peneliti
yaitu Russo S, dkk, Indonesia akan
mengalami lebih dari tiga kali kondisi gelombang panas ekstrem antara tahun
2020 hingga 2052. Selanjutnya, antara tahun 2068 dan 2100, akan terjadi sebuah
gelombang panas ekstrem yang terjadi setiap 2 tahun sekali. Beberapa dampak
gelombang panas ekstrem diantaranya:
Mengganggu Produktivitas Pertanian
Gelombang panas ekstrem berpotensi mengganggu produktivitas
pertanian. Jika produktivitas pertanian terganggu, maka hasil panen dapat
berkurang. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa perubahan iklim dapat memicu
terjadinya kelaparan di masa depan. Terutama di Indonesia, sebagai salah
satu negara agraris terbesar di dunia.
Kebakaran Hutan
Gelombang panas ekstrem, dapat memicu terjadinya kebakaran
hutan. Diprediksi dalam skenario emisi yang tinggi, Kalimantan Timur dan
Sumatera bagian Timur akan mengalami pemanasan hampir 4 derajat Celcius dan
curah hujan berkurang 12 persen pada tahun 2070 hingga 2100. Hal ini dapat
menyebabkan sekitar 55 hari bahaya kebakaran ekstrem per tahun di Timur
Kalimantan pada tahun tersebut.
Kekeringan
Bersamaan dengan potensi risiko kebakaran hutan ekstrem,
risiko kekeringan juga akan meningkat akibat perubahan iklim. Wilayah Kalimantan
Selatan dan Sumatera bagian utara pada tahun 2071 hingga 2100 akan menjadi
lebih kering sekitar 20-30 persen. Sedangkan, wilayah Jawa dan bagian selatan
Sumatera menjadi lebih kering 30-40 persen pada tahun tersebut. Tentu saja,
kekeringan dapat mengganggu produktivitas pertanian, yang dapat memicu
kelaparan.
Dilansir melalui penelitian Julismin dalam Jurnal Geografi
(2013), perubahan iklim memiliki
kecenderungan daerah kering akan menjadi makin kering dan daerah basah menjadi
makin basah. Sehingga, kelestarian sumberdaya air akan terganggu.
Kenaikan Permukaan Air Laut dan Banjir Pesisir (Rob)
Dari tahun 2000 menuju 2030, kenaikan rata-rata permukaan
air laut akan meningkatkan risiko banjir pesisir atau rob sebesar 19-37 persen.
Tidak hanya wilayah Pulau Jawa yang memang sudah rentan terhadap banjir rob,
tetapi sebagian Sumatera bagian utara dan Sulawesi Selatan juga berpeluang ikut
terdampak.
Hal ini perlu diwaspadai, mengingat Indonesia merupakan
negara kepulauan. Meningkatnya permukaan air laut dapat menyebabkan
tenggelamnya kawasan-kawasan pesisir. Baru-baru ini, lembaga non-profit Climate
Central membuat peta proyeksi, kawasan Jakarta bagian utara yang terancam
tenggelam di tahun 2030, dilansir melalui detik.com.
Mengganggu Ekosistem Laut
Terumbu karang diperkirakan akan mengalami penurunan
drastis, jika pemanasan global tidak segera ditangani. Jika kenaikan suhu
mencapai 2 derajat Celcius, maka hampir semua karang akan menghilang. Tentu
saja hal tersebut dapat mengganggu ekosistem laut. Sebab, terumbu karang
merupakan rumah bagi beberapa spesies hewan laut. Rusaknya terumbu karang,
berarti rusaknya rumah bagi beberapa spesies tersebut.
Sumber: https://www.harianhaluan.com/lifestyle/pr-101264494/dampak-perubahan-iklim-terhadap-kehidupan-di-indonesia
No comments:
Post a Comment