Wednesday, September 15, 2021

Kupas Tuntas: Solar Panel di Pasaran

https://unsplash.com/photos/8S2RmC-POCU


Kita tahu bahwa konsep yang sederhana yang dimiliki oleh pembangkit listrik tenaga surya atau solar cell adalah proses pengubahan bentuk energi dari energi tenaga surya menjadi energi listrik. Tenaga surya/matahari, merupakan suatu energi yang ditimbulkan dari alam. Dewasa ini, matahari sudah banyak digunakan untuk memasok daya listrik pada satelit komunikasi melalui solar cell. Aktivitas solar cell dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari matahari sesuai dengan kapasitas alat yang diinstalasikan guna pemenuhan kebutuhan kita sehari-hari. Melalui konsep ini, sering digaungkan bahwa sistem solar sel sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan.

Namun, perlu kita ketahui di samping solar panel skala besar, ada juga solar panel skala perumahan yang ukurannya relatif kecil. Di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Jepang, instalasi perangkat ini mulai meningkat. Pada tahun 2018 tercatat sudah ada kurang lebih 2 juta rumah tangga di Amerika Serikat yang menggunakan panel surya sebagai pembangkit listrik utama. Jika kita dilihat dari keseluruhan jumlah rumah di Amerika Serikat yang kini mencapai angka sekitar 90 juta, memang jumlah tersebut tampak kecil, tidak sampai 10% dari total rumah tangga. Meski demikian, angka ini sangat menjanjikan dibanding di Indonesia.

Meski di banyak negara penggunaan teknologi rooftop solar berkembang pesat dalam satu dekade terakhir, di Indonesia pemanfaatan teknologi ini masih lambat dengan pertumbuhan instalasi yang rendah, khususnya penetrasi pada sektor rumah tangga. Padahal, kita tahu bahwa Indonesia memiliki potensi energi surya yang cukup tinggi. Masyarakat Indonesia masih banyak memilih rumah tapak sebagai bangunan tempat tinggal, sehingga potensi penggunaan rooftop solar juga tinggi. Hasil perhitungan IESR pada tahun 2015 menunjukkan adanya potensi teknis 194 – 655 GWp rooftop solar untuk seluruh rumah di Indonesia. Dari potensi teknis yang tinggi ini, terdapat potensi pasar realistis sebesar 17,8% yaitu potensi yang mungkin dapat diwujudkan dengan mempertimbangkan kemampuan finansial calon pengguna.

Pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai solar PV dapat kita buktikan dengan survei yang dilakukan oleh IESR di wilayah Jabodetabek dan Surabaya karena mayoritas responden di sekitar Jabodetabek dan Kota Surabaya telah mengenal teknologi rooftop solar. Di Jabodetabek, 1 dari 2 orang pernah mendengar tentang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan rooftop solar. Di kota Surabaya, jumlahnya lebih banyak, 7 dari 10 orang mengenal istilah rooftop solar. Perbedaan yang cukup signifikan ini memungkinkan terjadi dikarenakan studi pasar di Surabaya dilakukan setelah inisiatif Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) telah berjalan selama lebih dari satu tahun, cukup meningkatnya ulasan mengenai rooftop solar di beragam kegiatan dan media, serta telah diterbitkannya Peraturan Menteri ESDM No. 49/2018 tentang aturan penggunaan rooftop solar untuk pelanggan PLN.

Hingga saat ini, ada beberapa faktor pemantik (enabling factors) yang belum ada dalam ekosistem percepatan pemanfaatan rooftop solar untuk masyarakat, seperti berikut:

Informasi

  • Terbatasnya informasi yang menyeluruh dan objektif
  • Terbatasnya kegiatan sosialisasi yang masif dan konsisten

Kebijakan yang mendukung

Kebijakan nasional dan daerah belum menyeluruh dan bersifat mempercepat (akselerasi), mencakup dan tidak terbatas pada kemudahan izin dan pemasangan, perlindungan konsumen, nilai transaksi kredit listrik yang adil, dan skema pembiayaan yang memudahkan masyarakat.

Insentif

Belum adanya model insentif yang diberikan pada masyarakat yang menggunakan rooftop solar dalam bentuk apapun.

Dengan adanya permasalahan solar panel di Indonesia yang masih belum berkembang pesat disebabkan adanya beberapa pertimbangan yang diwakilkan oleh responden di wilayah Surabaya dan Jabodetabek.

 Sumber: https://kumparan.com/rizky-putri-adelina-harahap/kupas-tuntas-solar-panel-di-pasaran-1wWWPwYm0zI/full

No comments:

Post a Comment

SOLUSI DIGITAL CITY: Monitoring SmartCity menggunakan software PRTG

  Monitoring SmartCity menggunakan software PRTG. Software PRTG memonitor perangkat / Device untuk Smart City ini banyak menggunakan device...