ILUSTRASI. Pengembang properti yakin produk properti dengan
paket panel surya akan makin diminati. |
Sejumlah pengembang properti yang sudah mulai melengkapi
produk propertinya dengan panel surya menyambut Permen ESDM No 26
Tahun 2021 tentang PLTS Atap.
Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Harun Hajadi
menilai kebijakan mengenai PLTS atap akan memberikan dampak yang baik.
"Karena dengan sosialisasi yang lebih besar, akhirnya faktor biaya akan
mengecil dan akan menunjang kebijakan energi yang terbarukan," ujarnya
kepada Kontan.co.id, Selasa (14/9).
Sebagai informasi, saat ini Ciputra Development telah
mengembangkan produk propertinya dengan panel surya. Harun menyebutkan,
pihaknya sudah mendesain rumah-rumah CTRA dengan opsi penggunaan solar
panel.
"Memang masih opsi. Dengan promosi dan sosialisai terus
menerus , kami yakin opsi itu akan dipergunakan oleh pembeli dan pada akhirnya
bukan opsi lagi," ujarnya optimistis.
Karena sifatnya opsi, pelanggan harus membayar biaya
tambahan untuk pemasangan panel surya. Kata Harun, gambaran biayanya
tergantung ingin menyediakan listriknya sampai berapa watt.
"Sebagai gambaran saja, untuk 2000 watt sekitar Rp 20
juta hingga Rp 30 juta. Jika ingin lebih besar ya tentu biayanya nambah,"
ujarnya.
Selain CTRA, pengembang properti lain PT Paramount Land juga
tengah mengembangkan rumah yang dilengkapi dengan panel surya.
Presiden Direktur Paramount Land, Ervan Adi Nugroho
mengatakan, penggunaan PLTS atap saat ini memang semakin diminati masyarakat,
karena selain berfungsi menekan produksi emisi karbon juga bisa menghemat
tagihan listrik.
"Hingga saat ini sudah ada tiga produk ruko dan satu
cluster yang dikembangkan oleh Paramount Land, yang dilengkapi dengan solar
panel. Ke depan kami berencana menerapkan di beberapa produk lainnya,"
ujarnya.
Ervan mengatakan, pertimbangan Paramount Land menggunakan
panel surya adalah wujud partisipasi untuk menjaga lingkungan tetap hijau dan
dari sisi ekonomi dapat meringankan biaya operasional rumah tangga / bisnis /
kantor terkait biaya listrik.
Namun, Ervan tidak menampik bahwa saat ini tantangan yang
harus dihadapi adalah biaya yang masih mahal dalam pemasangan. Dia meyakini
dengan perkembangan teknologi yang makin maju dan efisien serta dukungan
kebijakan Pemerintah untuk mengembangkan energi baru/ terbarukan, beberapa
tahun mendatang penggunaan PLTS atap akan lebih murah biayanya sehingga dapat
digunakan secara massal oleh masyarakat maupun pengembang.
No comments:
Post a Comment