Trik Jitu Hemat Listrik Pada Penggunaan Elektronik di Dalam
Rumah |
Sebagian besar kegiatan sehari-hari rumah tangga pastilah memanfaatkan peralatan elektronik dan memerlukan listrik dan setiap bulannya Anda diharuskan untuk membayar tagihan listrik. Bila Anda terlalu banyak memakai listrik, tentu akan membuat tagihan bulanan menjadi sangat besar. Agar Anda terhindar dari biaya listrik yang besar, berikut cara hemat listrik di rumah yang bisa Anda terapkan.
Hemat Pemakaian Lampu
Cara hemat listrik pertama yang perlu dilakukan adalah
dengan memakai lampu seperlunya. Anda bisa memanfaatkan sinar matahari untuk
dijadikan sebagai penerangan utama disiang hari. Siasati juga dengan memakai
lampu hemat energi seperti lampu LED (Light Emitting Diode). Lampu ini
merupakan penerangan berenergi rendah yang akan membantu Anda untuk hemat
listrik. Anda juga bisa mematikan setidaknya 2 lampu pada pukul 17.00 sampai
20.00.
Pakailah AC Sesuai Kebutuhan dan Perhatikan Penggunaan
Kulkas
Air conditioner termasuk salah satu peralatan elektronik
yang memakai lebih banyak listrik daripada peralatan elektronik lainnya. Pilih
AC hemat energi dan dilengkapi dengan kemampuan menaikkan suhu atau
menurunkannya secara otomatis sesuai banyaknya orang di dalam ruangan.
Pemakaian kulkas juga perlu diperhatikan. Cara hemat listrik
untuk kulkas, hindari mengisi kulkas terlalu penuh. Biasanya kulkas akan
menyesuaikan suhu dengan jumlah barang yang ada di dalamnya. Jangan lakukan
kebiasaan membuka pintu kulkas dalam waktu lama. Kebiasaan ini bisa membuat
kulkas bekerja lebih tinggi karena akan menyesuaikan suhu di dalam dan di luar
kulkas, yang bisa membuat lebih banyak pemaikaian listrik.
Pilih Peralatan Elektronik Lain Sesuai Kebutuhan
Selain AC dan kulkas, Anda juga perlu memilih peralatan
elektronik lain sesuai kebutuhan. Misalnya mesin cuci. Ingatlah bila semakin
besar kapasitas mesin cuci dan daya listrik yang dimiliki, akan membuat listrik
yang dipakai juga lebih besar.
Cara hemat listrik di rumah juga bisa dilakukan dengan
memilih alat setrika yang dilengkapi dengan alat pengatur panas otomatis.
Alasannya, karena aktivitas menyetrika biasanya menghabiskan waktu beberapa
jam. Bila alat setrika tidak memiliki alat pengatur panas otomatis, justru akan
membuatnya menyalurkan listrik secara terus menerus.
Pemakaian dispenser juga dapat mengonsumsi lebih banyak
listrik. Bila memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya Anda tidak perlu
menggunakannya. Jika memerlukan air dingin atau air panas, Anda bisa mendinginkan
air di kulkas atau memasak air di kompor.
Cabut Kabel atau Peralatan Elektronik dari Saklar Ketika
Sedang Tidak Digunakan
Sering membiarkan charger handphone atau kabel peralatan
listrik seperti TV, radio, komputer, atau lainnya terpasang pada saklar ketika
sedang tidak dipakai? Mulai sekarang usahakan untuk menghindari kebiasaan
tersebut.
Ini karena listrik tetap mengalir pada kabel ke peralatan
elektronik. Kondisi tersebut tentu akan membuat listrik menjadi terbuang dan
kamu harus membayar beberapa persen tagihan listrik yang terbuang tersebut.
Sebaiknya, cabut kabel peralatan elektronik dari saklar bila tidak digunakan.
Manfaatkan Ventilasi Udara dan Tanaman Hijau
Hunian yang baik pasti memiliki ventilasi udara yang cukup.
Nah cara hemat listrik di rumah yang bisa dilakukan juga adalah dengan
memanfaatkan ventilasi udara yang terdapat di dalam rumah. Kondisi ini tentu
membantu mengalirkan udara segar dan membuat sinar matahari masuk ke dalam
rumah.
Kondisi ini membuat Anda tidak perlu lagi memakai AC, kipas
angin, maupun lampu. Dengan begitu, Anda bisa menghemat listrik di rumah bukan?
Selain itu, cobalah untuk memanfaatkan tanaman hijau yang
ada di sekitar rumah untuk membuat udara di lingkungan rumah jadi lebih segar
dan sejuk. Adanya tanaman juga bisa membantu Anda untuk mengurangi pemakaian
AC.
Ternyata tidak sulitkan untuk menghemat listrik di rumah?
Perlu juga melindungi hunian Anda dari berbagai risiko kehilangan dan kerusakan
dengan asuransi seperti Zurich Home. Asuransi ini akan membantu menanggung
harta benda bila mengalami kerusakan, kehilangan, atau hancur karena disebabkan
oleh beberapa risiko berikut ini seperti angin topan, banjir, gempa bumi,
letusan gunung berapi, tsunami, kebakaran, kecelakaan yang tidak disengaja,
kerusuhan, pemogokan, huru-hara, ledakan, pecahnya pipa, pencurian, percobaan
pencurian atau perampokan, perbuatan jahat, petir, tanah longsor dan tanah
turun, terorisme dan sabotase (maksimum Rp5 juta), dan tumbukan. [red*]
Sumber: https://www.poskita.id/trik-jitu-hemat-listrik-pada-penggunaan-elektronik-di-dalam-rumah/
No comments:
Post a Comment